Berikutadalah pidato inspiratif Steve Jobs di Stanford University pada tahun 2005. Dalam pidato ini, kita akan belajar bagaimana mempersiapkan materi yang baik dalam sebuah presentasi atau pidato formal dan menyampaikannya dengan bahasa mudah. Silakan Anda saksikan terlebih dahulu video berikut sebelum membaca analisis lebih lanjut. SteveJobs: Connecting the Dots By admin Pada tanggal 12 Juni 2005, Steve Jobs berdiri dan mengucapkan pidato di acara wisuda di Stanford University. Sebuah pidato sederhana yang kemudian menjadi salah satu pidato yang sangat banyak dibahas di seluruh dunia. Bahkan saat Tapi saya sama sekali tidak melihat manfaatnya. Saya tak tahu apa yang saya inginkan dan saya pikir kuliah tidak akan membantu saya," kenang Jobs dalam pidato di Stanford pada 2005. Kembali ke California pada 1974, dia bekerja di perusahaan video game Atari dan bertemu dengan Steve Wozniak. Fast Money. Pidato Inspiratif Steve Jobs di Stanford University 2005 1 Pada tahun 2005, mendiang Steve Jobs memberikan pidato yang luar biasa kepada para mahasiswa lulusan Universitas Stanford. Pidato ini dianggap sebagai salah satu pidato permulaan terbesar yang pernah ada .Steve Jobs bercerita kepada para mahasiswa tentang beberapa hal yang sangat menggugah dan menginspirasi. Ia menggambarkan pengalaman hidupnya yang sangat luar biasa di balik sejarah kesuksesannya, juga motivasi hidup dan keyakinan, sebagai “bekal” bagi para lulusan perguruan tinggi ini adalah kutipan pidatonya yang terdiri dari tiga bagian. bagian pertama dengan topik “menghubungkan titik-titik’. “Saya keluar dari Reed College setelah 6 bulan pertama, tetapi kemudian tinggal sebagai drop-in selama 18 bulan atau lebih sebelum saya benar-benar berhenti. Jadi mengapa saya keluar? Ini dimulai sebelum saya lahir. Ibu kandung saya adalah seorang mahasiswa pascasarjana muda yang tidak menikah, dan dia memutuskan untuk mengadopsi saya. Dia merasa sangat kuat bahwa saya harus diadopsi oleh lulusan perguruan tinggi, jadi semuanya diatur agar saya diadopsi saat lahir oleh seorang pengacara dan istrinya. Kecuali ketika saya muncul, mereka memutuskan pada menit terakhir bahwa mereka benar-benar menginginkan seorang gadis. Jadi orang tua saya, yang berada dalam daftar tunggu, mendapat telepon di tengah malam menanyakan “Kami memiliki bayi laki-laki yang tidak terduga; apakah kamu menginginkan dia?” Mereka berkata “Tentu saja.” Ibu kandung saya kemudian mengetahui bahwa ibu saya tidak pernah lulus kuliah dan ayah saya tidak pernah lulus SMA. Dia menolak menandatangani surat-surat adopsi terakhir. Dia baru mengalah beberapa bulan kemudian ketika orang tua saya berjanji bahwa saya suatu hari akan kuliah. Dan 17 tahun kemudian saya kuliah. Tapi dengan naifnya saya memilih perguruan tinggi yang hampir sama mahalnya dengan Stanford, dan semua tabungan orang tua kelas pekerja saya dihabiskan untuk biaya kuliah saya. Setelah enam bulan, saya tidak bisa melihat nilainya. Saya tidak tahu apa yang ingin saya lakukan dengan hidup saya dan tidak tahu bagaimana perguruan tinggi akan membantu saya mencari tahu. Dan di sini saya menghabiskan semua uang yang telah ditabung orang tua saya sepanjang hidup mereka. Jadi saya memutuskan untuk keluar dan percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Itu cukup menakutkan pada saat itu, tetapi melihat ke belakang, itu adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat. Begitu saya drop out, saya bisa berhenti mengambil kelas wajib yang tidak menarik minat saya, dan mulai mengikuti kelas yang tampak menarik. Tidak semuanya romantis. Saya tidak memiliki kamar asrama, jadi saya tidur di lantai di kamar teman, saya mengembalikan botol Coke untuk deposit 5 ¢ untuk membeli makanan, dan saya akan berjalan sejauh 7 mil melintasi kota setiap Minggu malam untuk mendapatkan satu barang bagus. makan seminggu di kuil Hare Krishna. Saya menyukainya. Dan banyak dari apa yang saya temukan dengan mengikuti keingintahuan dan intuisi saya ternyata sangat berharga di kemudian hari. Izinkan saya memberi Anda satu contoh Reed College pada waktu itu mungkin menawarkan pengajaran kaligrafi terbaik di negeri ini. Di seluruh kampus setiap poster, setiap label di setiap laci, dibuat dengan kaligrafi tangan yang indah. Karena saya drop out dan tidak harus mengikuti kelas normal, saya memutuskan untuk mengambil kelas kaligrafi untuk belajar bagaimana melakukannya. Saya belajar tentang tipografi serif dan sans serif, tentang memvariasikan jumlah spasi di antara kombinasi huruf yang berbeda, tentang apa yang membuat tipografi hebat menjadi hebat. Itu indah, historis, halus secara artistik dengan cara yang tidak dapat ditangkap oleh sains, dan menurut saya itu menarik. Tak satu pun dari ini bahkan memiliki harapan penerapan praktis dalam hidup saya. Namun 10 tahun kemudian, saat kami merancang komputer Macintosh pertama, semuanya kembali kepada saya. Dan kami mendesain semuanya ke dalam Mac. Itu adalah komputer pertama dengan tipografi yang indah. Jika saya tidak pernah mengikuti kursus tunggal di perguruan tinggi itu, Mac tidak akan pernah memiliki banyak tipografi atau font dengan jarak yang proporsional. Dan karena Windows baru saja menyalin Mac, sepertinya tidak ada komputer pribadi yang memilikinya. Jika saya tidak pernah drop out, saya tidak akan pernah mengikuti kelas kaligrafi ini, dan komputer pribadi mungkin tidak memiliki tipografi yang indah seperti sekarang ini. Tentu saja tidak mungkin menghubungkan titik-titik itu ke depan ketika saya masih kuliah. Tapi itu sangat, sangat jelas melihat ke belakang 10 tahun kemudian. Sekali lagi, Anda tidak dapat menghubungkan titik-titik tersebut ke depan; Anda hanya dapat menghubungkannya dengan melihat ke belakang. Jadi, Anda harus percaya bahwa titik-titik itu entah bagaimana akan terhubung di masa depan Anda. Anda harus percaya pada sesuatu — insting, takdir, hidup, karma, apa pun. Pendekatan ini tidak pernah mengecewakan saya, dan telah membuat perbedaan besar dalam hidup saya”.Selanjutnya >>2[RAM-Des-30-2022] Bagikan supaya bermanfaat Bagaimana mengajarkan anak untuk memiliki Growth Mindset? Explore Artikel Pendidikan Inspirasi Banyak pelajaran dari pria di samping ini. Steven Paul Jobs, lahir pada 24 Februari 1955 di San Fransisco, California biasa dipanggi Steve Jobs’. Ia adalah seorang penemu, tokoh bisnis, dan mentor dalam beberapa pidatonya. Seorang pendamping, ketua CEO Apple Inc walaupun akhirnya jadi mantan. Seorang yang berhasil tapi juga dapat dikatakan sebagai gagal pun sudah menjadi kesehariannya’ .Seseorang yang tak kenal putus asa, pintar melihat peluang, berani mengambil keputusan dan visioner terhadap kematian. Pada 5 Oktober 2011 Apple telah mengumumkan bahwa Steve telah tutup usia. Suatu ketika Steve pernah mengisi pidato di acara wisuda Stanford University. Tak pelak banyak ilmu yang dapat kita cerna dari pengalaman hidupnya, susah senang, banyak gagal dan lebih banyak juga berhasilnya. Berikut pidatonya 🙂 –Pidato Steve Jobs di Stanford University– Saya merasa bangga di tengah-tengah Anda sekarang, yang akan segera lulus dari salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah selesai kuliah. Sejujurnya, baru saat inilah saya merasakan suasana wisuda. Hari ini saya akan menyampaikan tiga cerita pengalaman hidup saya. Ya, tidak perlu banyak. Cukup tiga. Cerita Pertama Menghubungkan Titik-Titik Saya drop out DO dari Reed College setelah semester pertama, namun saya tetap berkutat di situ sampai 18 bulan kemudian, sebelum betul-betul putus kuliah. Mengapa saya DO? Kisahnya dimulai sebelum saya lahir. Ibu kandung saya adalah mahasiswi belia yang hamil karena “kecelakaan” dan memberikan saya kepada seseorang untuk diadopsi. Dia bertekad bahwa saya harus diadopsi oleh keluarga sarjana, maka saya pun diperjanjikan untuk dipungut anak semenjak lahir oleh seorang pengacara dan istrinya. Sialnya, begitu saya lahir, tiba-tiba mereka berubah pikiran bayi perempuan karena ingin. Maka orang tua saya sekarang, yang ada di daftar urut berikutnya, mendapatkan telepon larut malam dari seseorang “kami punya bayi laki-laki yang batal dipungut; apakah Anda berminat? Mereka menjawab “Tentu saja.” Ibu kandung saya lalu mengetahui bahwa ibu angkat saya tidak pernah lulus kuliah dan ayah angkat saya bahkan tidak tamat SMA. Dia menolak menandatangani perjanjian adopsi. Sikapnya baru melunak beberapa bulan kemudian, setelah orang tua saya berjanji akan menyekolahkan saya sampai perguruan tinggi. Dan, 17 tahun kemudian saya betul-betul kuliah. Namun, dengan naifnya saya memilih universitas yang hampir sama mahalnya dengan Stanford, sehingga seluruh tabungan orang tua saya- yang hanya pegawai rendahan-habis untuk biaya kuliah. Setelah enam bulan, saya tidak melihat manfaatnya. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dalam hidup saya dan bagaimana kuliah akan membantu saya menemukannya. Saya sudah menghabiskan seluruh tabungan yang dikumpulkan orang tua saya seumur hidup mereka. Maka, saya pun memutuskan berhenti kuliah, yakin bahwa itu yang terbaik. Saat itu rasanya menakutkan, namun sekarang saya menganggapnya sebagai keputusan terbaik yang pernah saya ambil. Begitu DO, saya langsung berhenti mengambil kelas wajib yang tidak saya minati dan mulai mengikuti perkuliahan yang saya sukai. Masa-masa itu tidak selalu menyenangka n. Saya tidak punya kamar kos sehingga nebeng tidur di lantai kamar teman-teman saya. Saya mengembalikan botol Coca-Cola agar dapat pengembalian 5 sen untuk membeli makanan. Saya berjalan 7 mil melintasi kota setiap Minggu malam untuk mendapat makanan enak di biara Hare Krishna. Saya menikmatinya. Dan banyak yang saya temui saat itu karena mengikuti rasa ingin tahu dan intuisi, ternyata kemudian sangat berharga. Saya beri Anda satu contoh Reed College mungkin waktu itu adalah yang terbaik di AS dalam hal kaligrafi. Di seluruh penjuru kampus, setiap poster, label, dan petunjuk ditulis tangan dengan sangat indahnya. Karena sudah DO, saya tidak harus mengikuti perkuliahan normal. Saya memutuskan mengikuti kelas kaligrafi guna mempelajarinya. Saya belajar jenis-jenis huruf serif dan san serif, membuat variasi spasi antar kombinasi kata dan kiat membuat tipografi yang hebat. Semua itu merupakan kombinasi cita rasa keindahan, sejarah dan seni yang tidak dapat ditangkap melalui sains. Sangat menakjubkan. Saat itu sama sekali tidak terlihat manfaat kaligrafi bagi kehidupan saya. Namun sepuluh tahun kemudian, ketika kami mendisain komputer Macintosh yang pertama, ilmu itu sangat bermanfaat. Mac adalah komputer pertama yang bertipografi cantik. Seandainya saya tidak DO dan mengambil kelas kaligrafi, Mac tidak akan memiliki sedemikian banyak huruf yang beragam bentuk dan proporsinya. Dan karena Windows menjiplak Mac, maka tidak ada PC yang seperti itu. Andaikata saya tidak DO, saya tidak berkesempatan mengambil kelas kaligrafi, dan PC tidak memiliki tipografi yang indah. Tentu saja, tidak mungkin merangkai cerita seperti itu sewaktu saya masih kuliah. Namun, sepuluh tahun kemudian segala sesuatunya menjadi gamblang. Sekali lagi, Anda tidak akan dapat merangkai titik dengan melihat ke depan; Anda hanya bisa melakukannya dengan merenung ke belakang. Jadi, Anda harus percaya bahwa titik-titik Anda bagaimana pun akan terangkai di masa mendatang. Anda harus percaya dengan intuisi, takdir, jalan hidup, karma Anda, atau istilah apa pun lainnya. Pendekatan ini efektif dan membuat banyak perbedaan dalam kehidupan saya. Cerita Kedua Saya Cinta dan Kehilangan. Saya beruntung karena tahu apa yang saya sukai sejak masih muda. Woz dan saya mengawali Apple di garasi orang tua saya ketika saya berumur 20 tahun. Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua menjadi perusahaan 2 milyar dolar dengan 4000 karyawan. Kami baru meluncurkan produk terbaik kami-Macintosh- satu tahun sebelumnya, dan saya baru menginjak usia 30. Dan saya dipecat. Bagaimana mungkin Anda dipecat oleh perusahaan yang Anda dirikan? Yah, itulah yang terjadi. Seiring pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang saya pikir sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama saya. Dalam satu tahun pertama,semua berjalan lancar. Namun, kemudian muncul perbedaan dalam visi kami mengenai masa depan dan kami sulit disatukan. Komisaris ternyata berpihak padanya. Demikianlah, di usia 30 saya tertendang. Beritanya ada di mana-mana. Apa yang menjadi fokus sepanjang masa dewasa saya, tiba-tiba sirna. Sungguh menyakitkan. Dalam beberapa bulan kemudian, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya merasa telah mengecewakan banyak wirausahawan generasi sebelumnya -saya gagal mengambil kesempatan. Saya bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce dan meminta maaf atas keterpurukan saya. Saya menjadi tokoh publik yang gagal, dan bahkan berpikir untuk lari dari Silicon Valley. Namun, sedikit demi sedikit semangat timbul kembali- saya masih menyukai pekerjaan saya. Apa yang terjadi di Apple sedikit pun tidak mengubah saya. Saya telah ditolak, namun saya tetap cinta. Maka, saya putuskan untuk mulai lagi dari awal. Waktu itu saya tidak melihatnya, namun belakangan baru saya sadari bahwa dipecat dari Apple adalah kejadian terbaik yang menimpa saya. Beban berat sebagai orang sukses tergantikan oleh keleluasaan sebagai pemula, segala sesuatunya lebih tidak jelas. Hal itu mengantarkan saya pada periode paling kreatif dalam hidup saya. Dalam lima tahun berikutnya, saya mendirikan perusahaan bernama NeXT, lalu Pixar, dan jatuh cinta dengan wanita istimewa yang kemudian menjadi istri saya. Pixar bertumbuh menjadi perusahaan yang menciptakan film animasi komputer pertama, Toy Story, dan sekarang merupakan studio animasi paling sukses di dunia. Melalui rangkaian peristiwa yang menakjubkan, Apple membeli NeXT, dan saya kembali lagi ke Apple, dan teknologi yang kami kembangkan di NeXT menjadi jantung bagi kebangkitan kembali Apple. Dan, Laurene dan saya memiliki keluarga yang luar biasa. Saya yakin takdir di atas tidak terjadi bila saya tidak dipecat dari Apple. Obatnya memang pahit, namun sebagai pasien saya memerlukannya. Kadangkala kehidupan menimpakan batu ke kepala Anda. Jangan kehilangan kepercayaan. Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai. Itu berlaku baik untuk pekerjaan maupun pasangan hidup Anda. Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar hidup Anda, dan kepuasan sejati hanya dapat diraih dengan mengerjakan sesuatu yang hebat. Dan Anda hanya bisa hebat bila mengerjakan apa yang Anda sukai. Bila Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menyerah. Hati Anda akan mengatakan bila Anda telah menemukannya. Sebagaimana halnya dengan hubungan hebat lainnya, semakin lama-semakin mesra Anda dengannya. Jadi, teruslah mencari sampai ketemu. Jangan berhenti. Cerita Ketiga Saya Kematian Ketika saya berumur 17, saya membaca ungkapan yang kurang lebih berbunyi “Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar.” Ungkapan itu membekas dalam diri saya, dan semenjak saat itu, selama 33 tahun terakhir, saya selalu melihat ke cermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendiri “Bila ini adalah hari terakhir saya, apakah saya tetap melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?” Bila jawabannya selalu “tidak” dalam beberapa hari berturut-turut, saya tahu saya harus berubah. Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah kiat penting yang saya temukan untuk membantu membuat keputusan besar. Karena hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan, takut malu atau gagal-tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian. Hanya yang hakiki yang tetap ada. Mengingat kematian adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan berpikir bahwa Anda akan kehilangan sesuatu. Anda tidak memiliki apa-apa. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati Anda. Sekitar setahun yang lalu saya didiagnosis mengidap kanker. Saya menjalani scan pukul 730 pagi dan hasilnya jelas menunjukkan saya memiliki tumor pankreas. Saya bahkan tidak tahu apa itu pankreas. Para dokter mengatakan kepada saya bahwa hampir pasti jenisnya adalah yang tidak dapat diobati. Harapan hidup saya tidak lebih dari 3-6 bulan. Dokter menyarankan saya pulang ke rumah dan membereskan segala sesuatunya, yang merupakan sinyal dokter agar saya bersiap mati. Artinya, Anda harus menyampaikan kepada anak Anda dalam beberapa menit segala hal yang Anda rencanakan dalam sepuluh tahun mendatang. Artinya, memastikan bahwa segalanya diatur agar mudah bagi keluarga Anda. Artinya, Anda harus mengucapkan selamat tinggal. Sepanjang hari itu saya menjalani hidup berdasarkan diagnosis tersebut. Malam harinya, mereka memasukkan endoskopi ke tenggorokan, lalu ke perut dan lambung, memasukkan jarum ke pankreas saya dan mengambil beberapa sel tumor. Saya dibius, namun istri saya, yang ada di sana, mengatakan bahwa ketika melihat selnya di bawah mikroskop, para dokter menangis mengetahui bahwa jenisnya adalah kanker pankreas yang sangat jarang, namun bisa diatasi dengan operasi. Saya dioperasi dan sehat sampai sekarang. Itu adalah rekor terdekat saya dengan kematian dan berharap terus begitu hingga beberapa dekade lagi. Setelah melalui pengalaman tersebut, sekarang saya bisa katakan dengan yakin kepada Anda bahwa menurut konsep pikiran, kematian adalah hal yang bergunaTidak ada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang ingin masuk surga pun tidak ingin mati dulu untuk mencapainya. Namun, kematian pasti menghampiri kita. Tidak ada yang bisa mengelak. Dan, memang harus demikian, karena kematian adalah buah terbaik dari kehidupan. Kematian membuat hidup berputar. Dengannya maka yang tua menyingkir untuk digantikan yang muda. Maaf bila terlalu dramatis menyampaikannya, namun memang begitu. Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan terperangkap dengan dogma-yaitu hidup bersandar pada hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak mendengar kata hati Anda. Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda, maka Anda pun akan sampai pada apa yang Anda inginkan. Semua hal lainnya hanya nomor dua. Ketika saya masih muda, ada satu penerbitan hebat yang bernama “The Whole Earth Catalog“, yang menjadi salah satu buku pintar generasi saya. Buku itu diciptakan oleh seorang bernama Stewart Brand yang tinggal tidak jauh dari sini di Menlo Park, dan dia membuatnya sedemikian menarik dengan sentuhan puitisnya. Waktu itu akhir 1960-an, sebelum era komputer dan desktop publishing, jadi semuanya dibuat dengan mesin tik, gunting, dan kamera polaroid. Mungkin seperti Google dalam bentuk kertas, 35 tahun sebelum kelahiran Google isinya padat dengan tips-tips ideal dan ungkapan-ungkapan hebat. Stewart dan timnya sempat menerbitkan beberapa edisi “The Whole Earth Catalog”, dan ketika mencapai titik ajalnya, mereka membuat edisi terakhir. Saat itu pertengahan 1970-an dan saya masih seusia Anda. Di sampul belakang edisi terakhir itu ada satu foto jalan pedesaan di pagi hari, jenis yang mungkin Anda lalui jika suka bertualang. Di bawahnya ada kata-kata “Stay Hungry. Stay Foolish.” Jangan Pernah Puas. SelaluMerasa Bodoh. Itulah pesan perpisahan yang dibubuhi tanda tangan mereka. Stay Hungry. Stay Foolish. Saya selalu mengharapkan diri saya begitu. Dan sekarang, karena Anda akan lulus untuk memulai kehidupan baru, saya harapkan Anda juga begitu. Stay Hungry. Stay Foolish. sumber klak klik Posted on October 6, 2011 at 327 pm in Produktivitas RSS feed Reply Trackback URL - Steve Jobs, pendiri Apple, disebut-sebut sebagai salah satu orang paling berpengaruh di abad ini, baik dalam bisnis maupun inovasi teknologi. Ia menjadi begitu fenomenal dengan melahirkan banyak pemikiran yang berharga dan bisa Apple ini meninggal sembilan tahun yang lalu, tepatnya pada 5 Oktober 2011, setelah berjuang melawan kanker pankreas selama delapan apa saja pemikiran-pemikirannya semasa hidup? Berikut ini 14 pernyataan yang dilontarkannya."Terkadang saat berinovasi Anda membuat kekeliruan. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah cepat mengakuinya dan hadapilah masalah itu dengan terus mengembangkan inovasi baru."Kutipan ini merupakan potongan pernyataan Steve Jobs yang telah mendunia dan dijadikan sebagai inspirasi yang berasal dari kesuksesannya mengarungi terjangan kompetisi di dunia Jobs dikenal tidak hanya piawai dengan inovasi di bidang teknologi, tetapi juga kekuatan perkataan yang disusun dan berasal dari pengalaman Jobs melihat kesuksesan manusia dapat menggema di seluruh dunia apabila diikuti dengan kualitas sumber daya yang sangat ingin lebih maju dan termutakhir dalam berinovasi adalah kiat yang diterapkan Steve dalam juga Sepucuk Surat Bill Gates di Ranjang Steve Jobs "Anda tidak bisa sekadar bertanya kepada pelanggan apa yang mereka inginkan dan mencoba memenuhinya karena begitu Anda telah siap memenuhinya mereka akan menuntut produk dengan inovasi yang lebih termutakhir," jelas Steve."Menciptakan desain produk bukan melulu urusan tampilan dan pandangan orang terhadap desain tersebut. Tetapi yang terpenting dari itu semua adalah bagaimana desain itu dapat berfungsi maksimal untuk memuaskan pelanggan," tambahnya."Banyak perusahaan yang merampingkan jumlah karyawannya sebagai keputusan bertahan di tengah guncangan persaingan. Keputusan itu bisa jadi benar. Tetapi kami tidak akan mengambil langkah itu. Apa yang kami yakini adalah terus berusaha menawarkan produk terbaik kepada pelanggan sehingga dengan demikian mereka akan terus merogoh kantong mereka untuk membeli produk kami," demikian bagian kutipan dari Steve dalam mengatasi frustrasi di tengah Steve Jobs pendiri Steve Jobs di Stanford University pada 2005"Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah cara yang paling efektif untuk berani membuat keputusan besar dalam hidup. Karena segala harapan, kebanggaan, rasa malu, serta ketakutan terhadap kegagalan akan tidak berarti jika dihadapkan dengan kematian."Mengingat bahwa kita akan mati adalah cara terbaik untuk menghindari pemikiran takut gagal. Tidak ada alasan untuk Anda tidak mengikuti kata hati Anda.""Waktu Anda sangat terbatas. Jangan terperangkap oleh dogma yang membuat Anda hidup di pemikiran orang lain. Jangan biarkan gangguan dari opini orang lain mengalahkan suara hati Anda."Konferensi AllthingsD pada 2010"Tidak ada hal yang lebih menyenangkan daripada menerima e-mail dari seseorang yang tidak saya kenal di berbagai belahan dunia yang baru saja membeli iPad. Ia menceritakan pengalamannya menggunakan iPad dan menyatakan bahwa iPad merupakan produk teknologi paling keren yang ia bawa pulang ke rumah sepanjang hidupnya.""Itulah yang membuat saya untuk terus bertahan. Itulah yang menguatkan saya pada 5 tahun lalu, 10 tahun lalu, ketika semua kesempatan hampir tertutup. Dan, ini yang akan terus menyemangati saya pada lima tahun ke depan, apa pun yang akan terjadi."Wawancara dengan majalah "Playboy" pada 1985"Saya tidak berpikir akan bekerja sekeras ini untuk sesuatu, tapi bekerja untuk Macintosh adalah pengalaman paling menarik dalam hidup saya. Ketika kami selesai presentasi pada rapat pemegang saham, semua orang di auditorium berdiri dan memberi penghargaan dengan melakukan standing ovation selama lima menit.""Itu merupakan hal yang tidak akan saya lupakan. Tidak ada yang pernah berpikir bahwa kami bisa menyelesaikan proyek ini. Dari situ, semua orang mulai menitikkan air mata."Baca juga Ramalan Steve Jobs Tahun 1985 Kini Jadi KenyataanWawancara dengan "Business Week" pada 2004"Inovasi datang ketika orang bertemu di jalan atau bercakap-cakap di telepon pada pukul tentang sebuah ide. Atau, inovasi itu ketika mereka sadar ada sesuatu yang bisa dipecahkan terhadap sebuah masalah. Atau, ketika pada sebuah pertemuan dengan enam orang yang dihubungi oleh seseorang karena dia pikir menemukan suatu ide yang akan menghasilkan sesuatu yang hebat dan semua orang mendengarkan dengan antusias."Wawancara dengan "Fortune Magazine" pada 2000"Di benak sebagian besar orang, desain itu berarti hanya untuk menutupi sesuatu dan interior adalah sebuah dekorasi. Desain dan interior tak lebih dari produk kain untuk gorden dan sofa. Tapi buat saya, tidak ada yang lebih berharga dari sebuah desain. Ini merupakan jiwa dari setiap kreasi manusia yang mampu menginformasikan tiap-tiap lapisan yang ada dari produk maupun jasa yang dihasilkan."Wawancara dengan "Wired" pada 1996"Teknologi membuat hidup kita lebih mudah. Ini bisa menyentuh berbagai sisi kehidupan seseorang yang kita pikir tidak akan bisa. Anda mungkin memiliki anak yang kurang sempurna dan bisa membentuk komunitas dengan orang tua lain yang memiliki pengalaman serupa sehingga bisa mendapatkan informasi medis, dukungan, serta informasi obat-obatan yang sangat berguna."Baca juga Kuliah Sekampus, Putri Bill Gates dan Steve Jobs Punya Persaingan Sendiri Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

pidato steve jobs di stanford university pada 2005